Friday, January 9, 2015

2015: Let this year be different.



Assalamualaikum..

Really, how time flies. I really don't know how to sum up my 2014, and boom, dah masuk 2015 dah and now I'm halfway through 2nd year of medical school??!! I mean WHUUUTTT??!

And (walaupun tak official but it's just a matter of dates kan) I'm already 22. Like are you friggin kidding me? 

Already 22 huh? 

Bila reflect balik, memang terkena sungguh dengan surah Al-Asr. The essence of the surah, is TIME. Tick-tock-tick-tock 

IN THE NAME OF ALLAH THE VERY MERCIFUL AND ALL MERCIFUL.
1. (I SWEAR) BY THE TIME
2.MAN IS IN A STATE OF LOSS INDEED.

Time is the most important asset anyone can have. Kalau seseorang tu tersangatlah kaya ya rabbi pun, if, he is dying, then what good would all his money can do? And, with the passing time, human is is in a state of loss. ALWAYS. Why? Because we're losing our youth, our energy, our health, basically almost our everything (as time goes by). It's undeniably true.

But what is it, that even if time has passed by, kita boleh claim yang kita tak rugi? Kita boleh kata kita dah rasa happy, proud, content dengan apa yang kita ada? How do we measure these kind of feelings? 

Allah swt has answered this questions in the following verse:

3. EXCEPT FOR THOSE WHO BELIEVED 
AND DID RIGHTEOUS DEEDS, 
AND EXHORTED EACH OTHER TO FOLLOW TRUTH 
AND EXHORTED EACH OTHER TO OBSERVE PATIENCE.

Untuk kita tak menjadi orang yang rugi, kita kena meyakini dan beriman dengan iman yang sejahtera. (bermasud, bebas dari kefahaman pluralism atau ideologi-ideologi lain) Kita sendiri kena yakin dan percaya bahawa GOD IS ONE. Hanya Allah yang layak disembah and kita kena address yang HE is the Master, and WE are His servants. 

By proclaiming that kita adalah hamba, we must admit that HAMBA TIDAK PERNAH BEBAS. Logically, kalau seseorang digelar hamba, dia mestilah kena ikut cakap tuan dia, and ada limitations untuk apa yang dia boleh buat kan? Sebab tulah kita kena admit yang in this worldly life, kita tak bebas pun, kita kena ikut apa yang Allah suruh and tinggalkan apa yang dia tak suka.

Menyeru kepada kebaikan (mestilah sebab nak jadi baik, we need our support system as well). Preach to our family members and our friends. Ajak semua untuk mantapkan lagi pengetahuan tenting agama kita (supaya kalau ada yang tembak soalan untuk mengelirukan kita, kita takkan terjejas sebab kita tahu perkara sebenar).

Lastly, to have patience. Patience atau perkataan yang Allah guna 'sabr' in arabic mempunyai 3 components utama, iaitu:

Number one,  to remain steadfast in performing our obligations. 
- semua orang ada struggle massing-masing. it can be about about anything, some may have problems with ikhtilat (bergaul dengan opposite gender). Some may think its hard to cover aurah (perfectly according to syaria) and some may have problems with their family member (nak berubah tapi keadaan sekeliling macam tak memberangsangkan). 
-Hence, in order not to be 'in loss' is to remain steadfast. Strengthen our faith, the best way is, cari lebih banyak ilmu about our religion. Start thinking, ask questions (to the right people, not by google-ing stuff, itu macam banyak jawapan yang salah dari yang betul). Choose to grow up (physically and spiritually) this year. :)

Number two, to prevent ourselves (and others) from committing sins.
-have you ever heard of 'THE CLIMB' theory? well, it goes like this. Untuk berubah menjadi lebih baik, samalah macam mendaki bukit. Which will be easier; panjat bukit with the climbing gears only atau panjat bukit with beg besar atas bahu dan kasut yang slippery? Of course the answer is the first option. Sins are like burdens. Ia hanya akan menyukarkan proses kita untuk menjadi lebih baik. Macam mana kita nak akhlak yang baik kalau telinga kita dihidangkan dengan lagu-lagu yang penuh carutan? Macam mana kita nak jaga pergaulan kalau mata kita dah terbiasa melihat maksiat (dlm movie atau dlm hidup sebenar). Oh god, struggle sangat kan untuk tinggalkan benda yang kita dah terbiasa buat. But let this year be different, shall we?

Number three, to endure hardships with patience.
-semua orang ada masalah tersendiri. Nobody says changing towards betterment going to be an easy job. We need to shake off our attachments with worldly things and to purify our faith and hearts hanya untuk Allah and His deen. 

Phew, sebenarnya nak cakap sikit je tapi terjadi panjang. 
What I really want to say is: It's already 2015. and we must admit yang kita dah makin tua, sampan bila lagi kita nak main-main dengan hidup kita? Cuba tengok sekeliling, cuba tengok dunia sekarang? banyakkkk sangat masalah yang ada, kita ni a part of masalah dunia atau kita nk jadi manusia yang bantu selesaikan?

It's time to get serious with our life. Boleh jadi kita mati di usia 70 tahun, dan siapa yang mampu sangkal, kita boleh juga mati lagi 70 minit atau 70 saat.. Point is, kita mati dalam keadaan terus lalai dan takde alasan pun nak bagi dekat Allah (atas kelalaian itu) atau kita nak mati dalam keadaan kita cuba untuk berubah (be it, kita dah berjaya mencapai goal atau kita menuju ke arah goal itu).

Let this year be different.
Set your resolutions right.
Start the change.
Be the change.

Assalamualaikum.


1 comment:

Elvroseth said...

Hi sis Tim, You words are so precious to me. Macam build up my mind balik. Haha

Happy study medik sis,
kirim salam dekat kak Addin kita dekat Aberdeen sana. Haha!